masih ada sisa yang tertinggal
antara kau dan dia
masih bisa aku kaitkan antara kalian
sudah aku tegangkan perasaan
sudah aku beri amaran
hati
kenapa rasa ini menjenguk kembali
simpankan memori kecil kau dan dia
tidak aku hiraukan
namun rasa ini mencengkam aku kembali
maaf
aku sendiri tidak mengerti akan hadirnya rasa ini
Ya Allah , teguhkan iman ku
jangan biar aku mendengar bisikan yang melemahkan ini
lemahnya aku
ada saja yang dia ketengahkan
sudah !
aku sudah terbiasa dengan bisikan ini
iman
disini kau diuji sekali lagi
kesal
kesal
mengeluh aku bila minda ku mengingatkannya
dulu mereka runtuhkan semangat aku
malu aku
tiada tempatkah untuk aku bertapak
kejamnya mereka
kesal aku menebal tika ini
aku tinggalkan dunia aku
jiwa yang aku adun sebati dengan kotak pemikiran ku
hari ini
aku bagai dilahirkan semula
tiada kata yang aku dapat ungkapkan
aku harus bangkit
aku harus kejar semula apa yang aku lemparkan jauh dari hidup ku
kesal
sungguh aku kesal
iblis jangan kau berbisik lagi dikuping telinga ku
aku nekad
harus ku temui jiwaku yang suda lama hilang dulu
harusku adunkan ia semula
itu jiwa ku !
mengeluh aku bila minda ku mengingatkannya
dulu mereka runtuhkan semangat aku
malu aku
tiada tempatkah untuk aku bertapak
kejamnya mereka
kesal aku menebal tika ini
aku tinggalkan dunia aku
jiwa yang aku adun sebati dengan kotak pemikiran ku
hari ini
aku bagai dilahirkan semula
tiada kata yang aku dapat ungkapkan
aku harus bangkit
aku harus kejar semula apa yang aku lemparkan jauh dari hidup ku
kesal
sungguh aku kesal
iblis jangan kau berbisik lagi dikuping telinga ku
aku nekad
harus ku temui jiwaku yang suda lama hilang dulu
harusku adunkan ia semula
itu jiwa ku !
jiwanya
aku merenung sejenak
garis garis hitam kian terlihat
ubun-ubun rambutnya terselit benang benang putih
kolam-kolam derita sudah terpancar peritnya
aku mengerti
ada yang meruntun jiwa remajanya
berat aku rasakan
berat lagi dia yang memikul
maaf sayang
aku tak berdaya
ku susun jari jemariku
ku memohon kepada yang Maha mendengar
tunggu sebentar sayang
DIA pasti meringankan rasa itu
garis garis hitam kian terlihat
ubun-ubun rambutnya terselit benang benang putih
kolam-kolam derita sudah terpancar peritnya
aku mengerti
ada yang meruntun jiwa remajanya
berat aku rasakan
berat lagi dia yang memikul
maaf sayang
aku tak berdaya
ku susun jari jemariku
ku memohon kepada yang Maha mendengar
tunggu sebentar sayang
DIA pasti meringankan rasa itu
disini tempatku
hadir aku disini menceritakan lagi perihal mu
warga bumi seakan suda mual dengan jeritan batin ku
duniawi semata mata !
maaf .
aku ta mungkin menjadi sempurna
hanya DIA yang mencipta ku adalah yang sempurna
aku lemparkan yang terbuku disini
mohon ku jangan ada yang mula gelisah
warga bumi seakan suda mual dengan jeritan batin ku
duniawi semata mata !
maaf .
aku ta mungkin menjadi sempurna
hanya DIA yang mencipta ku adalah yang sempurna
aku lemparkan yang terbuku disini
mohon ku jangan ada yang mula gelisah
Subscribe to:
Posts (Atom)