jiwanya

aku merenung sejenak
garis garis hitam kian terlihat
ubun-ubun rambutnya terselit benang benang putih
kolam-kolam derita sudah terpancar peritnya

aku mengerti
ada yang meruntun jiwa remajanya
berat aku rasakan
berat lagi dia yang memikul

maaf sayang
aku tak berdaya


ku susun jari jemariku
ku memohon kepada yang Maha mendengar
tunggu sebentar sayang
DIA pasti meringankan rasa itu

No comments:

Post a Comment